Notification

×

Kategori Berita

Tags


Kode Iklan Disini

Indeks Berita

Cegah Geng Motor dan Kriminalitas Remaja, DPD Wa Pesek Medan Gelar FGD Bersama 150 Orangtua

Selasa, 05 Agustus 2025 | Agustus 05, 2025 WIB Last Updated 2025-08-05T14:00:39Z
Pengunjung: 1304
Foto: Acara FGD bertajuk “Cegah Budaya Geng Motor, Anarkis dan Kriminalitas di Kalangan Remaja Demi Mewujudkan Generasi yang Cerah” 

Medan | detiknewsatjeh.my.id

Resah terhadap maraknya aksi anarkis geng motor dan meningkatnya tindak kriminalitas di kalangan remaja, Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Kota Medan Warga Peduli Sekitar (Wa Pesek) menggelar Focus Group Discussion (FGD) bertajuk “Cegah Budaya Geng Motor, Anarkis dan Kriminalitas di Kalangan Remaja Demi Mewujudkan Generasi yang Cerah” pada Selasa (5/8) di Raja Kupi, Medan.


Acara ini dihadiri sekitar 150 orangtua serta menghadirkan dua narasumber yakni Direktur Komite Integrasi Anak Bangsa (KIRAB) yang juga praktisi hukum, Indra Buana Tanjung, SH, CEA, dan pendidik sekaligus Penatua, Drs. Ubasari Purba. Diskusi berlangsung dengan penuh antusiasme dan keprihatinan bersama atas kondisi generasi muda saat ini.



Ketua DPD Wa Pesek Kota Medan, Jefri Haryuda, dalam sambutannya menekankan pentingnya peran orangtua dalam membina dan mengawasi pergaulan anak. Ia mengingatkan agar tanggung jawab pendidikan tidak hanya dibebankan kepada pihak sekolah.


“Orangtua jangan melepaskan tanggung jawab pendidikan kepada guru saja. Di luar sekolah, anak-anak adalah tanggung jawab kita sepenuhnya,” ujar Jefri, didampingi Sekretaris DPD Wa Pesek Kota Medan, Dade.

 


Jefri juga mengimbau generasi muda untuk menjauhi lingkungan geng motor yang dinilainya sebagai kelompok terorganisir dengan pola perekrutan yang sistematis. Ia mengungkapkan adanya indikasi beberapa oknum yang sengaja mendoktrin remaja untuk melakukan tindakan kriminal dengan iming-iming perlindungan hukum karena usia mereka masih di bawah umur.


Lebih lanjut, Jefri menyampaikan komitmen pihaknya untuk mendorong agar korban begal dan kejahatan jalanan bisa ditanggung BPJS.



“Kami akan terus menyuarakan ke DPRD agar korban geng motor dan begal bisa mendapatkan perlindungan kesehatan melalui BPJS. Kita ingin Medan menjadi kota yang aman dan tertib bagi semua warganya,” tegasnya.

 

Sementara itu, Indra Buana Tanjung dalam paparannya menyebut bahwa persoalan geng motor dan tawuran remaja sudah menjadi isu nasional yang memerlukan perhatian bersama, bukan hanya tugas aparat penegak hukum.


“Kepolisian memiliki keterbatasan. Kamtibmas adalah tanggung jawab kita bersama sebagai warga,” kata Indra.

 

Narasumber kedua, Drs. Ubasari Purba menyoroti pentingnya peran keluarga dalam membangun nilai dan karakter anak. Ia menyambut baik kebijakan Pemprovsu tentang sekolah lima hari untuk jenjang SMP dan SMA sebagai salah satu upaya pencegahan.


“Keluarga adalah komunitas sentral yang paling utama. Pendidikan agama dan komunikasi yang baik antara orangtua dan anak menjadi benteng penting agar mereka tidak terjerumus dalam kenakalan remaja,” ujarnya.

 

FGD ini diharapkan menjadi langkah awal untuk membangun kesadaran kolektif dalam menciptakan lingkungan yang aman, nyaman, dan kondusif bagi tumbuh kembang generasi muda di Kota Medan.


📝 [Red]

VIDEO NEWS

SUBCRIBE US

×
DETIKAJTEH Update
               
         
close
   
       
 
!-- start webpushr code -->