![]() |
Foto : Ketua Harian Dewan Pimpinan Pusat Corruption Investigation Committee, Sulaiman Datu |
Jakarta | detiknewsatjeh.my.id
Dewan Pimpinan Pusat Corruption Investigation Committee (DPP CIC) melalui Ketua Harian, Sulaiman Datu, mendesak Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk menolak dua bakal calon Direktur Utama Bank Aceh Syariah (BAS) yang diajukan oleh Gubernur Aceh maupun Komite Remunerasi bank tersebut.
Menurut hasil pantauan DPP CIC, dua nama yang mengerucut dalam proses seleksi calon Dirut BAS yakni Syahrul dan Fadhil Ilyas, dinilai tidak layak untuk menduduki posisi strategis tersebut.
"Syahrul, yang saat ini menjabat sebagai Pemimpin Divisi Perencanaan, tidak memenuhi persyaratan sebagaimana diatur dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) Bank Aceh Syariah. Hal ini seolah diabaikan oleh Komite Remunerasi," tegas Sulaiman dalam pernyataannya, Selasa (9/7).
Sementara itu, Fadhil Ilyas, yang menjabat sebagai Direktur Bisnis BAS, disebut memiliki catatan integritas di OJK dan telah dua kali gagal dalam uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test) oleh lembaga pengawas keuangan tersebut.
DPP CIC secara tegas meminta OJK untuk segera mengeluarkan surat penolakan terhadap kedua kandidat. Jika tidak, pihaknya mengancam akan membawa persoalan ini ke Dewan Pengawas OJK.
"Jika penolakan ini tidak segera dilakukan, kami akan menyampaikan langsung ke Dewan Pengawas OJK. Kami juga mendesak Pemerintah Aceh sebagai pemegang saham agar segera menggelar Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) atau RUPS Luar Biasa untuk menentukan sikap tegas dan membentuk tim seleksi yang profesional dan terbuka," kata Sulaiman.
Ia menambahkan, polemik di tubuh Bank Aceh Syariah sudah terlalu sering terjadi dalam beberapa tahun terakhir, yang menurutnya disebabkan oleh lemahnya sikap Dewan Komisaris sebagai perwakilan pemegang saham maupun nasabah.
Sulaiman juga mengingatkan Gubernur Aceh agar tidak terpengaruh oleh pihak-pihak yang memiliki kepentingan pribadi.
"Jangan sampai masyarakat kehilangan kepercayaan terhadap Bank Aceh Syariah yang merupakan lumbung keuangan rakyat Aceh," tutupnya.
📝 [JH]